Tulisan ini adalah bahan untuk Planning pembuat novel mini untuk buku terbitan kecil-kecilan, ( sebenarnya buat novel bacaan pribadi yang nanti bakal dipamerin ke temen-temen ) Ehhemmm.. minta support dari temen-temen kalo nanti cerita ini sudah selesai, dapat segera dibukukan. Sukur-sukur dapet penerbit yang mau ngorbitin, hihihi :D
Tulisan ini saya Dedikasikan untuk semua Perempuan yang mempunyai Citra tinggi dimata Laki-laki :)
Tema Cerita : Sebuah perjalanan Wanita Hitam ysang ingin merubah kehidupan pahitnya menjadi sebuah kehidupan yang lebih berarti bagi Dirinya, Hmmm.. penasaran ??
langsung aja, Cekidooooooottt.. :D
Ini Bagian pertama, Dimana Hari itu Pagi tampak cerah nan sejuk perlahan membangunkan tidurnya.
Terdengar suara kicau Burung Gereja yang biasa berjemur diatas genting rumahnya, Dia terbangun dengan penuh semangat walau seluruh tubuh masih terasa lemas, segeralah Ia menghampiri Jendela kamarnya untuk melihat Sang Matahari yang baru saja terbit.
Hanya sesaat, Karna udara panas Kota Jakarta segera untuk membakar suasana jalanan Pinggiran Kota dimana Ia tinggal.
Namanya Devi, Seorang Gadis manis yang mempunyai paras cantik bertubuh proporsional dan lumayan menggoda untuk para Pria yang ingin coba-coba merayu-nya, Tak heran banyak sekali Lelaki yang sering kali menggoda ataupun ingin sekali menjadikanya seorang pacar. Namun Devi tak semudah itu, Dia adalah seorang Gading yang bisa dibilang sedkit Tomboy, dan pemarah ( tepatnya jutek ).
Tiap kali ada Laki-laki yang ingin menggodanya, Dia selalu menjawabnya dengan nada tinggi dan sedikit menantang. Ya.. Dia begitu sensitif. Tapi tidak bagi teman-teman Genk-nya.
Begitu Dia sedang berkumpul bersama teman Genk atu sekolahanya, sifat Dia berubah Drastis 160 Derajat. Dia tak segan untuk tertawa terbahak, memukul dengan canda-an, dan berbuat sesuatu yang mengundang tawa.
Hmmm.. Gadis yang sulit ditebak, Apa kamu tahu kenapa ?
Devi terlahir dari keluarga kurang mampu, Ia serta seluruh keluarganya yang berjumlah 7 Orang tinggal dalam sebuah Rumah Kontrakan kecil yang kira-kira berukuran 6 X 8 Meter. Ayahnya yang sudah tidak lagi bekerja dikarnakan terkena PHK oleh perusahaan swasta, sedangkan Ibu-nya yang sudah berusia sekitar 40 tahunan hanya menjadi Ibu Rumah Tangga biasa, sementara untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Keluarga itu hanya mengandalkan Gaji dari Kakak Laki-Laki Pertama yang bekerja sebagai Cleaning Service disebuah Perkantoran, dan mengandalkan Kakak Perempuan Kedua-nya yang bekerja sebagai Waiter disebuah Restoran kecil. Tak jarang mereka suka meminta pinjaman Uang kepada Tetangga terdekat.
Sedangkan saat itu Devi masih Duduk dibangku Sekolah kelas 3 SMA, Yaa.. sudah syukur untuk Dia bisa bersekolah walaupun Sekolah Swasta. Sementara Kedua Adiknya yang berumur 6 dan 7 tahun masih belum disekolahkan karna untuk membatasi kebutuhan Dana sehari-hari..
Hari-hari dilewati Olehnya dengan senyuman-senyuman palsu, walau terkadang Air Mata sering menetes disaat Devi sedang termenung. Apa yang dipikirkannya ?
=========================================================================
Devi adalah seorang Gadis belia yang terlalu dini untuk merasakan pahitnya hidup, merasakan perihnya hinaan, menahan malu dengan kondisi keluarganya yang seperti itu. Dan hal yang paling membuatnya lebih menderita adalah, Dia harus rela kehilangan sebuah "Mahkota-nya" disaat usianya menginjak 17 Tahun.
Mungkin itu alasan kenapa Ia seperti ini sekarang, Menjadi Wanita liar yang tak lagi mengenal cinta, kasih sayang, dan perhatian dari teman sekitarnya. Hanya Uang dan Materi semata yang Ia kenal tanpa memperdulikan halal atau haramkah uang yang Ia dapatkan, Tak memperdulikan dengan siapa Ia membagi cinta, Dan tak memperdulikan kepada siapa Ia rela berlutut. Bagi Dia yang terpenting sekarang adalah mencari uang untuk kepentingan hidup keluarganya tanpa harus memberitahukan kepada keluarganya dari manakah uang itu Ia dapatkan.
Bukanlah seorang pelacur, lebih tepatnya Ia adalah seorang wanita Penghibur yang bersedia menemani para klien-nya yang berkunjung ke sebuah Diskotik kecil (Warung Remang-remang) dimana Ia bekerja. Tak pernah Ia pandang berapa usia klien tersebut. mulai dari remaja, dewasa, hingga para lelaki hidung belang yang sudah berkepala 4 ke atas.
walau terkadang Ia harus memberikan pelayanan 'Lebih' dari biasanya, Ia tetap menjalaninya dengan lantang. Meski bayarannya tak seberapa, tapi lumayan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
Dia selalu berprinsip seperti apa yang Ia yakini, "Tak perlu memakai hati apabila kita tak ingin mati, Jalani semua dengan mata tertutup.." . sungguh prinsip yang hebat, tapi entah apa yang diartikanya ?
Yang jelas Ia tak pernah mengeluh dalam menjalani profesinya, semata-mata Ia berbuat seperti ini dikarnakan UANG !!
Menguak kedalam kehidupan "Hitam-nya" yang penuh dengan kepahitan. Bergemerlap seperti lampu Ibukota yang berwarna-warni selalu terangi malamnya yang bisu. huhhhfft... Alkohol, Drug, dan Free sex tak pernah lepas dari kehidupannya. Dia tak mengenal Dosa untuk saat ini, karna mata-nya tlah dibutakan oleh emosi jiwanya yang sudah meradang. Kapan Dia mulai berhenti dan kapan Ia memulainya ???
=========================================================================
Kembali ke masa lalu, semua telah menjadi pertanyaan kenapa, bagaimana, dan mengapa ?
*Next akan saya sambung lagi dengan kelanjutan cerita di Part #3, SEE YOUUUU.. :D
Sumber : www.yazzmusician.blogspot.com
Yazz Ali
Inpiration : Devi Apriani ( my 'Best' former dear )
Hayoohhh.. Mampir nii yeee??? Pasti penasaran isi Blog ini apa aja? hahaha.. *tertawa jahat ala sinetron* Disini wadah tempat tulisan-tulisan gue yang 100% (Baca:seratus persen) asliii !!!! *tring* koleksi Puisi,Cerpen, dan lagu-lagu yang pasti hasil keringet tangan Gue sendiri #lebeh :P pokoknya, simakk deweeekkk aja dehhhh :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar